Peradilan Houthi In Absentia Jatuhkan Hukuman Mati untuk Mantan Presiden Hadi

Pengadilan Distrik Militer Pusat di Sana'a yang dikendalikan oleh kelompok Houtji  menghukum 18 terdakwa in absentia atas tuduhan terlibat dalam membunuh dan menyiksa 26 tahanan tentara Houthi dan komite rakyat, dalam Kasus Pidana No. 21 Tahun 1443 H.

Putusan tersebut menghukum 18 terdakwa atas fakta-fakta yang dikaitkan dengan mereka dalam surat dakwaan dan menghukum mereka semua dengan hukuman mati dan hukuman diskresi.


Hukuman itu juga ditambah dengan dua hukuman komplementer berupa pemecatan secara tidak terhormat dari dinas angkatan bersenjata dan penyitaan semua barang bergerak dan uang tidak bergerak mereka yang ada di tangan manapun di dalam atau di luar negeri dan dengan nama apapun untuk kepentingan angkatan bersenjata.

Juga diputuskan bahwa semua terpidana diharuskan membayar sejumlah 330 juta riyal Yaman kepada keluarga korban untuk dibagi rata di antara mereka, serta membayar lima juta riyal sebagai upah dan biaya litigasi.


Putusan operatif mewajibkan terpidana, Saif Abd al-Rab Qasim al-Shaddadi, untuk membayar $27.000 sebagai kompensasi kepada salah satu korban.

18 terpidana pengkhianat adalah:

1- Abd Rabbo Mansour Hadi
2- Ali Mohsen Saleh al-Ahmar
3- Muhammad Ali Ahmed al-Maqdashi
4- Tariq Muhammad Abdullah Saleh al-Ahmar
5- Sagheer bin Aziz al-Sufyani
6- Hashem Abdullah Hussein al-Ahmar
7- Hani Ahmed bin Brik
8 - Hamdi Hussein Shukri Al-Subaihi
9- Abdul Ghani Ali Ahmed Shaalan
10- Ali Hassan Ahmed Gharib
11- Mabkhout Abboud Rabih Al-Sharif
12- Salem Ahmed Salih Samran
13- Naji Ali Saeed Amer Munif
14- Khaled Mabkhout Al-Arada
15- Mahdi Mahdi Jaber Telepon
16- Ahmed Ali Hanshal Abu Osama
17- Nasr Ali Awshan
18- Saif Abd al-Rab Qassem Ahmad al-Shadadi.

Pemerintahan Houthi di Sanaa dan perangkat pengadilannya tidak diakui oleh pemerintahan yang sah. Namun keputusan pengadilan ini dapat digunakan oleh kelompok Houthi untuk menyita harta benda para terdakwa di Sanaa dan wilayah yang dikuasai Houthi.


Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi naik menjadi Presiden menggantikan Abdullah Saleh atas dukungan kelompok Houthi.

Kelompok Houthi bahkan ikut menjadi koalisi pemerintahan Hadi saat memerintah.

Namun saat semua lembaga lumpub dan perlahan dikuasai Houthi, Hadi melarika diri ke Aden dan mendirikan pemerintahannya di sana dan tetap mendapat pengakuan dunia.


Kelompok Houthi lalu membentuk pemerintahan sendiri didukung oleh geng Abdullah Saleh serta sebagian Partai Kongres Rakyat Umum. Hadi sendiri merupakan kader Partai Kongres.

Namun baru dua tahun memerintah, mantan Presiden Abdullah Saleh menawarkan proposal damai kepada Hadi sembari menyiapkan struktur dewan militer yang dipimpin kemenakannya Tarik Saleh untuk mengambil kekuasaan dari Houthi.


Namun langkah politik ini tercium dan Abdullah Saleh dieksekusi oleh kelompok Houthi. Brigjen Tarik Saleh (Nomor empat di dalam daftar terdakwa di atas) yang disiapkan Abdullah Saleh jadi calon pemimpin militer melarikan diri ke wilayah pemerintah dan kini menjadi anggota Dewan Presidium (PLC) Yaman yang dipimpin Presiden yang sah Rashad Al Alimi.

Share on Google Plus

About Admin

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment